Tingkatkan Swasembada 2027, Perusahaan Pelat Merah Ini Pacu Produksi Targetkan 1 Juta Ton Gula.
SURABAYA, Berandapagi.com – Upaya menuju swasembada gula nasional semakin nyata. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak usaha BUMN Perkebunan PTPN III (Persero), menargetkan produksi gula kristal putih (GKP) tahun 2025 mencapai 1,012 juta ton.
Angka ini naik signifikan dibanding capaian tahun-tahun sebelumnya, yakni 910 ribu ton (2024), 751 ribu ton (2023), dan 851 ribu ton (2022).
Tak hanya itu, SGN juga menargetkan tebu digiling sebesar 13,548 juta ton, lebih tinggi dari realisasi 2024 yang mencapai 11,956 juta ton.
Untuk mencapai target ambisius tersebut, SGN menyiapkan sejumlah langkah, di antaranya:
- Optimalisasi Kerja Sama Operasi (KSO) pengelolaan lahan dengan PTPN I agar pasokan tebu terjamin baik dari sisi mutu maupun kuantitas.
- Konsolidasi 36 pabrik gula yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
- Restrukturisasi bisnis gula melalui transformasi pengolahan tebu (off farm), kemitraan budidaya perkebunan (on farm), serta peningkatan kesejahteraan petani tebu rakyat.
Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menegaskan bahwa perusahaan pelat merah ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga mendorong kesejahteraan petani sebagai mitra utama.
Seiring momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, SGN menerima penghargaan dari Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dengan kategori “Komitmen terhadap Peningkatan Produksi dan Perkebunan Berkelanjutan”.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkontribusi pada kemandirian pangan nasional,” ujar Mahmudi di Surabaya, Senin (18/8/2025).
Saat ini SGN menyumbang sekitar 35 persen dari total produksi gula nasional, dengan 75 persen di antaranya berasal dari pabrik gula di Jawa Timur.
“Kami berkomitmen penuh mendukung target swasembada gula 2027. Sekitar 30 persen bahan baku berasal dari lahan perusahaan, sisanya dari tebu rakyat,” jelas Mahmudi.
Menurut Mahmudi, keberhasilan program swasembada gula tidak bisa dilepaskan dari peran vital petani. Oleh karena itu, SGN mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi lahan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Swasembada gula harus dimulai dari kesejahteraan petani. SGN memposisikan petani sebagai mitra strategis. Kami ingin bertumbuh bersama mereka,” tegas Mahmudi.
Dengan strategi yang dijalankan, SGN optimistis dapat menjadi motor penggerak swasembada gula konsumsi nasional 2027. Kolaborasi perusahaan dan petani diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor sekaligus memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.