Event Anak Kenalkan Multi-learning dan Brain Connection, Ini Trik Perhatian Warga Surabaya.
SURABAYA, Berandapagi.com – Upaya mempersiapkan Generasi Alpha agar tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan masa depan kini terus diperkuat melalui pendekatan yang lebih inovatif. Salah satunya lewat gelaran edukatif “S-26 Exceptional League”, sebuah event bertema Futuristic City yang dirancang untuk mengasah potensi anak sejak dini.
Diselenggarakan pada 25–27 Juli 2025 di Surabaya, acara ini menjadi puncak rangkaian kegiatan yang sebelumnya sukses digelar di Medan, Jakarta, dan Makassar. Menggandeng National Hospital Surabaya, program ini menghadirkan pengalaman belajar yang tak biasa bagi anak-anak dan orang tua.
Wyeth Nutrition S-26 ingin menegaskan bahwa setiap anak memiliki potensi hebat yang bisa dioptimalkan melalui perpaduan gizi seimbang dan stimulasi yang tepat.
Di dalam area acara yang dikemas seperti kota futuristik, anak-anak diajak menjelajahi berbagai zona aktivitas interaktif, mulai dari: Exceptional Maestro untuk melatih koordinasi motorik dan daya ingat, Exceptional Architect yang menantang kemampuan memecahkan masalah, Exceptional Astronaut untuk meningkatkan fokus dan ketelitian, hingga Exceptional Zoologist yang memadukan permainan bahasa dan gerakan.
Kehadiran teknologi S-26 Exceptional Brain Visualizer menjadi daya tarik utama. Perangkat ini memanfaatkan teknologi EEG (electroencephalogram) untuk menampilkan secara real-time area otak yang aktif saat anak melakukan aktivitas tertentu mulai dari fokus, kreativitas, hingga kemampuan bahasa.
Vera Niki Gozali, Category Marketing Manager Wyeth Nutrition S-26, menjelaskan bahwa anak-anak generasi Alpha dan Beta hidup di era teknologi yang berkembang sangat cepat.
“Mereka berpotensi menjadi generasi berdampak. Namun, untuk itu, peran orang tua sangat krusial dalam mendampingi proses pembelajaran mereka yang berlangsung seumur hidup,” ujarnya.
Melalui pendekatan Multilearn Connect, kampanye ini menekankan dua elemen penting dalam pengembangan anak:
- Multi-learning – Anak belajar lewat banyak cara, termasuk bermain, mengeksplorasi, hingga berinteraksi.
- Brain Connection – Gizi yang tepat dibutuhkan untuk memastikan bagian-bagian otak anak berkembang dan saling terhubung secara optimal.
Psikolog anak Elisabeth Santoso, M.Psi, menambahkan bahwa stimulasi otak harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari visual, auditori, hingga kinestetik. “Kunci dari stimulasi yang efektif adalah koneksi yang erat antara anak dan orang tua,” tegasnya.
Selain stimulasi, asupan gizi juga menjadi penentu perkembangan otak yang sehat. Dokter spesialis anak, dr. Benny Herlianto dari National Hospital Surabaya, mengungkapkan pentingnya proses synaptogenesis dan mielinasi dalam pembentukan koneksi antar-sel otak.
“Gizi dengan formulasi dan jumlah yang tepat pada waktu yang sesuai usia anak akan sangat membantu mempercepat transmisi antar saraf,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Wyeth Nutrition juga menghadirkan produk yang dikembangkan oleh tim ahli neurokognisi dari Swiss. Produk-produk tersebut diformulasikan untuk mendukung perkembangan otak anak di berbagai tahapan usia.
Amanda Kohar, salah satu orang tua yang hadir di acara ini, mengaku terkesan dengan pendekatan yang ditawarkan. “Bisa melihat langsung aktivitas otak anak saya saat bermain menjadi pengalaman baru. Saya jadi tahu area mana yang perlu lebih banyak stimulasi,” ujarnya.(Red)