Kades Tejo Bermasalah, Mulai Dugaan Penyelewengan BUMDes Sampai DD.
JOMBANG, Berandapagi.com – Kasus dugaan penyelewengan Dana Bumdes dan Alokasi Anggaran Desa (ADD) Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung Kembali menyeruak. Tahun 2019 lalu, Kades Tejo, bersama oknum pengurus BUMDes pernah dilaporkan warganya sendiri ke Aparat Penegak Hukum Kabupaten Jombang atas dugaan korupsi. Bahkan, terlapor sempat diperiksa oleh tim penyidik Polres Jombang.
Menurut seorang warga yang namanya enggan disebutkan mengungkapkan, banyak dugaan penyelewengan anggaran baik di BUMDes atau pun DD. Seperti anggaran pada pemodalan senilai Rp 100 juta di BUMDes. “Dulu ada pemodalan untuk BUMDes Rp 100 juta. Anggaran itu diambil dari DD,” ungkapnya.
Belum sempat berjalan, oleh pengurus BUMDes periode lalu dialihkan ke kegiatan lainnya. Alasan, dialihkan kegiatan itu pun tidak jelas jluntrungnya. Sampai sekarang bentuk pertanggung jawaban alokasi anggaran BUMDes tidak ada. “Warga atau pengurus lainnya tidak mengetahui dimana larinya alokasi anggaran pemodalan untuk BUMDes,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, warga berbondong-bondong pernah mendatangi ke rumah kepala desa yang bernama Ponedi mengkonfirmasi terkait anggaran BUMDes saat di temui dengan kepala desa dan menjawab pertanyaan warga bahwa yang memakai anggaran BUMDes tersebut adalah oknum pihak RW 4 yang bernama cak jie dan khoirul sebagai bendahara desa.
Warga berharap, tim penyidik penegak hukum polres jombang kembali turun melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Kami minta aparat penegak hukum kembali melakukan penyelidikan lebih mendalam,” tandasnya.
Terkait anggaran BUMDes yang dialihkan ke kegiatan lain. “Iya dialihkan. Lebih jelasnya tanyakan ke Oknum RW 4 Cak jie dan khoirul bendahara BUMDes,” sarannya.
Kami sebagai kontrol sosial dapat aduhan dari toko masyarakat setempat akan berkoordinasi dengan APH aparat penegak hukum Polres Jombang agar segera mengambil tindakan tegas atas dugaan penyalahgunaan anggaran BUMDes tersebut,” tutupnya. (Tim)